Apa itu
Cinta?
Cinta adalah cerita indah namun tiada arti.
Banyak orang yang mendefinisikan cinta, dengan beragam maknanya tetapi tidak
ada satupun yang persis sama. Cinta itu tidak dapat di definisikan, tidak dapat
dilihat maupun tersentuh akan tetapi cinta hanya bisa dirasakan.
Cinta adalah ungkapan rasa kasih dan sayang
kepada seseorang. Cinta bisa datang kapanpun,dimanapun, dan dengan siapapun
orangnya. Kita sendiri tidak akan tahu akan jatuh cinta kepada siapa, karena
cita adalah perasaan murni yang timbul
di dalam diri seseorang tanpa adanya paksaan.Cinta itu anugerah dari Allah yang
dititipkan kepada manusia untuk saling menjaga,saling memahami, saling
mengasihi dan saling mencintai. Cinta tak selalu dapat diungkapkan oleh bahasa.
Dengan cinta kita dapat merasakan suka dan duka dalam waktu yang bersamaan.
Ketika bertanya kepada seseorang yang
sedang patah hati mengenai definisi cinta, sebagian besar pasti
mendefinisikannya dengan kata-kata yang menunjukkan kesedihannya. Misalnya,
cinta adalah rasa sakit, saat kau mengenal cinta dan kasih sayang maka kau pun
akan menerima resikonya yaitu kebencian.Akan tetapi lain halnya jika bertanya
kepada seseorang yang sedang jatuh cinta. Jatuh cinta kepada lawan jenis contohnya, Mereka pasti
akan menjawabnya dengan susunan kalimat yang bermakna indah. Seperti, Cinta
adalah caraku bercerita tentangnya, tertawa melihat tingkahnya dan menangis
meratapi kepergiannya.
Cinta akan terasa indah ketika perasaan
yang kita berikan kepada seseorang itu terbalaskan. Akan tetapi cinta akan
terasa sakit ketika cinta itu dikhianati. Lebih mudah untuk jatuh cinta
daripada melupakan seseorang yang kita cintai. Cinta bukan hanya kepada lawan
jenis saja. Cinta juga bisa kepada orang tua, keluarga, hewan, tumbuhan dsb.
Manusia itu tidak abadi di dunia ini, suatu saat kita akan kembali kepadanya.
Mencintailah dengan sewajarnya bersyukurlah sebanyak-banyaknya. karena terlalu
mencintai akan terlalu menyakitkan pada akhirnya.
Berikut
ini saya akan berbagi cerita cinta yang saya buat :)
Author POV
Masa-masa SMA adalah masa yang paling indah
katanya. Masa penuh romansa kisah cinta remaja. Tapi tidak untuk semua orang,
contohnya aku. Beda dengan yang lainnya yang sudah merasakan yang namanya
pacaran, selama ini aku belum pernah berpacaran. Ada rasa kepingin sih pasti,
itu karena aku dilarang berpacaran sewaktu di SMA. saat ini aku sudah duduk di
bangku perkuliahan, dan disaat inilah aku baru diizinkan untuk berpacaran oleh
kedua orang tuaku.
Aku pikir kehidupan di kampus-ku akan
biasa-biasa saja seperti di SMA, sampai ketika aku bertemu dengannya. Hidupku
berubah seketika,menjadi lebih berwarna. Davin Andika namanya, satu hal yang
baru aku ketahui tentangnya. Oh bukan-satu hal lain lagi yang aku ketahui, dia adalah teman sekelasku.
Terimakasih ya tuhan telah mengirimkan orang sepertinya dikelas yang sama
denganku. “Lumayan lah buat penyemangat hehe”, kataku di dalam hati sambil
senyum-senyum ga jelas.
Fiona
POV
Tunggu, apa tadi aku tersenyum sendiri?
Jangan bilang ini yang namanya fall in love for the first sight. Ah gamungkin
yang kayak gitumah adanya di cerita novel doang. Semakin aku mengelak aku malah
semakin bingung.
“Aishh
ngaco” tanpa sadar aku berteriak, membuat beberapa orang di kelas ini melirik
ke arahku. Akupun tersenyum sambil berucap maaf kepada mereka semua yang
mungkin terusik karna teriakanku barusan.
Aku melihat sosok Davin yang baru
saja ingin memasuki kelas. Tanpa sadar mataku memperhatikan gerak-geriknya. Dia
berhenti di bangku seberang yang dekat denganku. Akupun masih memperhatikannya
sampai ia terduduk di bangku yang sepertinya akan ia tempati.
Ia
menoleh ke arahku.
DEG!!!
dag dig dug dag dig dug
Jantungku
sedang bermarathon ria di dalam sana
Tubuhku mendadak beku, bibirku terasa kelu.
Dan entah mengapa kepala ini tidak bisa menoleh, terasa susah untuk di
gerakkan. Masih dengan posisi kepala menghadap ke arahnya. Tanpa sadar aku
menahan nafas sambil menutup kedua mataku menahan rasa malu.
PUK
Kayak
ada yang nyolek gitu deh
“Ekhm,
Hey”
Eh
suara siapa nih?
Dengan
perlahan aku membuka mataku. Saat mataku sudah terbuka langsung terlihat wajah
cowok ganteng dengan jarak yang cukup dekat “KYAAAAA!!” refelks akupun
berteriak
“Astagfirullah”
ucapku.
“Eh
sorry, abisnya tadi gue bingung ngeliat lo merem sambil ngerutin dahi pula”
celetuk seseorang di sebelahku.
Duh
adem banget suaranya, bikin melting
“Eh-oh
itu tadi mmm...” jawabku gugup
“Hahaha
lo lucu juga” Davin ya cowok itu ternyata Davin. Dan sekarang dia lagi ketawa
sampe matanya menyipit gitu, ih manis banget.
Akupun
yang dibilang lucu sama Davin cuma bisa tersenyum malu, semoga aja gak pake
acara muka merah kayak kepiting rebus segala. Gaada kaca sih, gabisa liat muka
gue kayak apa kira-kira sekarang?
Dia
mengulurkan tangannya “Kenalin nama gue Davin, kalo lo?”
suaranya
membuyarkan lamunanku. Dengan semangat akupun menjawab “Fionna, panggil aja
Fio” aku pun menjabat tangannya sambil tersenyum senang.
Setelah perkenalan yang singkat itu,
kami langsung bisa akrab dan sering mengobrol bersama. Aku merasa cocok dan
nyaman dengannya, padahal kita baru saja kenal. Teman sekelasku bilang aku
sudah seperti sepasang kekasih jika bersama Davin, karna dimana ada aku disana
pasti ada Davin. Seperti sepasang sepatu yang selalu beriringan,tidak pernah
bisa terpisahkan.
Tapi pada kenyataanya kami hanyalah
teman. Tanpa ada status yang berarti diantara kami. Karena terlalu nyaman dengan
keadaan ini aku tidak pernah memikirkan status itu. Begitu juga dengan Davin,
ketika dia sedang bersamaku lalu ada temannya yang bertanya apakah aku pacarnya,
dia dengan mudahnya berkata “Iya” sambil tersenyum senang. Disaat aku
mengelaknya ia hanya tersenyum penuh arti kepadaku. Aku sendiri tidak mengerti
maksud dari senyumannya itu. Apa itu artinya kita.....?
-Intan Yuliandini-
Komentar
Posting Komentar